Apa Kabar Sahabat POHON INSPIRASI

Blog Berbagi Cinta dan Inspirasi untuk Alam
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Kamis, 23 Juni 2011

Kamis, 23 Juni 2011

Tolong Jaga Mata Saya

Tolong Jaga Mata Saya
Oleh : Achmad Siddik Thoha

Hari-hari Gadis cantik itu dilalui dengan wajah murung. Ia bahkan membenci dirinya sendiri. Dia benci karena tak bisa melihat keindahan yang ada di dunia karena dilahirkan dalam keadaan buta.

Namun ada harapan yang mmbunacah di dadanya. Harapan itu adalah seorang pemuda, tetangganya yang sering diceritakan oleh ayahnya. Setiap pemuda itu lewat depan rumahnya, ayah si gadis selalu memanggilnya.

“Coba kau dengar suara langkah itu. Langkah itu berasal dari seorang pemuda baik dan tampan, tetangga kita.”

Suatu hari si pemuda itu lewat depan rumah si gadis. Dengan tergesa-gesa gadis itu mendekati bunyi langkah tersebut. Suara itu seolah magnet yang menarik dirinya untuk mendekat.

”Apa kabar?” Kata Si pemuda itu.

”Sa..sa..ya..Ba...baik.” Gadis itu tergagap menjawab sapaan pemuda itu. Ia tak menyangka sapaan itu terlontar.

”Mari, saya pulang dulu.” Pemuda itu berlalu begitu saja.

”Ya...ya...silahkan.” jawab gadis itu. Ia mulai bisa menguasai dirinya.

Sejak itu rasa rindu akan langkah dan sapaan menghiasi hidup si gadis. Anehnya, pemuda itu hanya mengucapkan kata yang sama setiap lewat di depan rumah gadis itu.

”Apa kabar?”
”Mari, saya pulang dulu.”

Lebih aneh lagi, si gadis sangat bersuka cita meski hanya bisa membalas dengan kata yang sama pula, namun dalam suara yang tidak gagap

”Saya Baik.”
”Ya, silahkan.”

Peristiwa itu telah mengubah hari-hari yang tadinya diselimuti oleh kesedihan berubah menjadi hari penuh bunga dan lukisan pelangi di hati si gadis. Kehadiran si pemuda telah mengubah kesedihan menjadi keceriaan.

”Anakku, kemarin pemuda tetangga kita itu datang. Ia melamarmu. Bagaimana pendapatmu, apakah kau mau menerimanya?” Ayah si gadis melontarkan kalimat yang cukup mengejutkan.
Si Gadis tak sanggup menahan rasa harunya. Ia mengangguk pelan sambil mengucapkan syukur. Ada dua tetes air bening melintas menuruni pipinya. Ia menangis haru.

”Tapi, pemuda itu juga ingin pendapatmu. Seandainya kau bisa melihat nanti, apakah kau masih mau menikah dengannya?”

”Tentu saja, Ayah.” Jawab si gadis dengan tegas.

Suatu hari, Ayah si gadis mengajaknya ke rumah sakit. Ayahnya menerima sumbangan sepasang mata dari seseorang. Operasi mata berlangsung sukses dan si gadispun akhirnya bisa melihat keindahan dunia. Sebuah nikmat yang begitu ia nanti-nanti di sepanjang hidupnya.

Beberapa hari setelah bisa melihat, si gadis kedatangan tamu. Tamu itu ternyata seorang pemuda tampan berkaca mata hitam yang dituntun oleh lelaki tua. Pemuda itu melepas kaca matanya dan sungguh mengejutkan karena ternyata pemuda itu tidak mempunyai bola mata.

Pemuda itu lalu memulai pembiacaraan.

“Apa kabar?”

“Oh, sepertinya aku sangat kenal dengan suara ini.” Kata si gadis dalam hati.

Lalu orang tua pendamping pemuda itu menyampaikan maksud kedatangannya, bahwa kehadiran mereka kesini adalah menanyakan rencana pernikahan.

Gadis itu tampak terpukul mendengar maksud kedatangan tamunya. Ia lalu pergi meninggalkan tamunya itu masuk. Ia mengunci diri di kamar. Esok harinya ia menemukan sepucuk surat di atas meja di ruang tamu. Dalam surat itu hanya tertulis satu kalimat.

“Meskipun kamu tidak menerima saya lagi, tolong jaga mata saya.”

Dibawah surat itu tertera tanda tangan dan sebaris nama. Langsung gadis iu pingsan. Nama yang tertera itu adalah nama si pemuda tetangga yang saat dia buta begitu merindukannya dan dia bersedia menikah dengannya.

****

Sahabat, terkadang manusia melupakan masa pahitya ketika keadaan saat ini sedang dalam kesenangan. Kalaupun dia mengingatnya, hanya sedikit dan sekejap saja lalu melupakannya kembali. Mereka sering lupa pada orang-orang yang dulunya telah mengembalikan semangat hidupnya saat dia terjatuh. Mereka begitu mudah menghapus kenangan indah hidup bersama, saling berbagi dan merasa senasib sepenanggungan di saat sulit.

Sahabat, status seseorang bisa merubah pandangan yang dulunya cinta sekarang bisa menjadi benci. Dulu saat kehidupan menyakitkan, mereka menjadi teman akrab namun ketika hidup mulai nyaman berubah menjadi pesaing bahkan musuh.

Sahabat, tetaplah ingat pada masa-masa sulit beserta orang-orang yang berjasa membuat kita bertahan dan bangkit. Pelihara memori indah saat kita ditimpa ujian dan bersama siapa kita saat itu. Dan ketika badai kehidupan berlalu dan kita sudah berlabuh di dermaga kesenangan, ajaklah mereka untuk menikmati keindahan dunia bersama-sama, sama seperti ketika menikmati gelapnya dunia.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

afwan,,boleh ya mempostingkan penggalan kalimat yg luar biasa sebagai status FB,,semoga bisa bermanfaat untuk yg lain

Achmad Siddik Thoha mengatakan...

Silahkan, dengan senang hati (Admin)

Anonim mengatakan...

SUBHANALLAH............
Terharu dan trsentuh hati saya membacanya.

Anonim mengatakan...

saya juga ijin posting y pak

Achmad Siddik Thoha mengatakan...

silahkan, dengan senang hati. Semoga bermanfaat

Anonim mengatakan...

afwan..ijin share ya..

Achmad Siddik Thoha mengatakan...

Silahkan di share, jangan lupa link atau sumbernya dan penulisnya :)

kartikasari mengatakan...

Pengorbanan tak terkira

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates