Menarik Simpati Seperti Bunga
Oleh Achmad Siddik Thoha
Serumpun bunga berwarna ungu pagi itu tidak membuka kelopaknya lebar-lebar. Dia seolah menyembunyikan diri tidak ingin dilihat, dicium dan disentuh siapapun.
Bunga merah memberanikan diri bertanya :
“Bunga Ungu, mengapa kamu menyembunyikan kelopak bungamu yang indah dan wangi itu?”
“Keindahan ini harus kunikmati sendiri. Aku tak ingin kumbang, lebah, kupu-kupu dan manusia mengambil apapun diriku.”
“Lalu bagaimana kamu bisa melakukan pembuahan dan menghasilkan bunga baru?” tanya bunga merah lagi.
“Aku bisa melakukukannya sendiri,” jawab bunga ungu sambil menutup rapat kelopak bunganya. Ia seprtinya tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan bunga merah.
Seminggu berlalu. Setiap pagi di taman itu, bunga-bunga mekar dan menebarkan pesona serta wangi. Kumbang, lebah, kupu-kupu dan manusia begitu antusias datang dan menikmati keindahan mereka. Namun tidak bagi bunga ungu. Tak ada lagi bunga segar dan wangi dari tubuh tumbuhan itu. Tak ada bunga baru. Yang ada hanya daun dan cabang yang tidak menarik. Tak ada kumbang, lebah, kupu-kupu apalagi manusia yang menengoknya.
Sore itu, seorang lelaki perawat taman mencabut tanaman berbunga ungu yang tidak bisa berbunga lagi. Dia mengganti dengan tanaman lain yang berbunga mekar.
***
Sahabat, seperti bunga yang membutuhkan lebah untuk melakukan pembuahan, ia menyediakan dirinya untuk dinikmati keindahan warna dan manisnya nectar (cairan) pada dirinya. Ia sangat tahu kebutuhan lebah. Ia memberikan apa yang makhluk lain butuhkan. Ketulusan bunga menyediakan kebutuhan makhluk lainlah yang membuat ia sangat dicintai oleh banyak makhluk. Sebaliknya keengganan bunga untuk menyediakan kebutuhan yang lain akan membuatnya dijauhi dan tidak mendapat tempat di manapun.
Sahabat, penghargaan dan penghormatan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Orang yang menyediakan kebutuhan orang lain pasti akan mendapat simpati. Apalagi kebutuhan itu adalah penghargaan dan penghormatan.
Mustahil kita akan dicintai, mendapat simpati dan dihargai orang lain tanpa terlebih dahulu memberikan penghargaan pada mereka. Orang lain akan menempatkan diri termasuk menghargai kita sesuai apa yang kita berikan padanya. Kita memberi senyum orang lain akan membalasnya dengan senyum. Kita memberikan penghormatan, mereka akan hormat pada kita.
Sahabat, berikan kebutuhan sahabat kita walaupun hanya sebuah senyuman tulus.
6 komentar:
Super sekali.. Nice.. Like this
menginspirasi, luar biasa..
mantap..
subhanallah
.......Sahabat, seperti bunga yang membutuhkan lebah untuk melakukan pembuahan, ia menyediakan dirinya untuk dinikmati keindahan warna dan manisnya nectar (cairan) pada dirinya. Ia sangat tahu kebutuhan lebah. Ia memberikan apa yang makhluk lain butuhkan. Ketulusan bunga menyediakan kebutuhan makhluk lainlah yang membuat ia sangat dicintai oleh banyak makhluk...... SY SUKA BAGIAN INI. hanya saja...... jika itu manusia...ia harus selektif kepada siapa akan diberikan. karena jika tidak tepat justru akan mambahayakan. maaf....
betul sekali...walaupun hanya sebuah apresiasi yang menyenangkan, ....
Posting Komentar