Mengambil Hikmah dari Berlibur : Pohon Membuat Kita Kaya
Achmad Siddik Thoha
Musim liburan akan berakhir. Seorang keluarga kaya sudah menghabiskan waktu berkeliling tempat wisata terkenal. Namun mereka sepertinya tidak mendapatkan kepuasan batin dengan kegiatan rekreasinya.
Suatu ketika, mobil mereka terhenti di sebuah desa yang jauh dari keramaian. Mereka tertarik dengan pemandangan alami desa itu. Sawah terhampar menghijau. Burung berkicau sangat indah. Para petani menabur pupuk dan menjaga padinya. Dari jauh terlihat perkampungan di tengah sawah yang dikelilingi pepohonan.
Sang Ayah mengajak anak satu-satunya berjalan menuju kampung untuk meilhat lebih dekat kehidupan masyarakat desa. Mereka melihat-lihat pemandangan dan aktifitas masyarakat tanpa mengganggunya. Ayah dan anak itu sangat menikmati kegiatan ini sampai terlupa mobil yang ditinggalkannya.
Tibalah mereka di sebuah gubuk di tengah sawah. Ayah dan anak ini duduk melepas lelah sambil menikmati hamparan padi muda dan semilir angin sore. Sang Ayah kemudian memulai pembicaraannya.
”Anakku, apakah kamu senang dengan perjalanan barusan?”
”Sungguh menakjubkan Ayahku...baru kali ini aku merasakan perjalanan rekreasi yang berkesan.” Jawab Sang Anak.
”Apa yag membuatmu sangat terkesan sayang?” Sang Ayah penasaran
”Ternyata mereka lebih kaya daripada kita Ayah” Anak itu menjawab perlahan. Ayahnya mengangguk pelan. Dia yakin anaknya punya alasan yang akan membuatnya kagum. ”Coba terangkan alasanmu, Nak, mengapa mereka lebih kaya?”
Sang anak menghela nafas sejenak.
” Ayah...kita memiliki kendaraan mewah yang bisa mengantar kita tanpa terkena panas dan hujan. Tapi mereka punya kaki yang kuat dan tubuh yang bersahabat dengan panas dan hujan.”
” Kita punya seekor kucing dan tiga ekor burung yang dibeli sangat mahal. Mereka memiliki banyak sekali hewan peliharaan yang datang sendiri kerumah mereka.”
” Kita membeli AC dan kipas angin untuk mengusir panas. Mereka memiliki udara yang segar dan bersih dimana pun mereka bekerja dan beristirahat.”
” Kita mempekerjakan pembantu untuk melayani kita. Mereka hidup saling melayani satu sama lain tanpa ada yang meminta upah.”
” Kita harus membeli makanan dan dilayani saat waktu makan. Mereka bisa menyediakan makanannya, memasak dan menghidangkannya sendiri.”
”Kita hanya punya tanah yang sempit di depan rumah kita. Mereka memiliki halaman sebatas mata memandang.”
”Kita punya rumah yang tidak luas dan kamar yang sempit. Rumah mereka beratap langit dan mereka tidur dimanapun berselimut embun.”
” Kita memagari rumah dan membuat dinding tinggi agar aman. Mereka mempunyai banyak tetangga dan sahabat yang saling melindungi dan membuatnya aman.”
” Kita minum dan mandi dengan batasan biaya. Mereka bebas mandi, mencuci dan minum air tanpa membayar.”
” Kita kesini dengan menyisihkan tabungan berbulan-bulan. Mereka tiap saat menikmati pemandangan dan suasana alami dan memetik hasil darinya.”
Sang Ayah memeluk tubuh anaknya. Semilir angin mengiringi langkah merka menembus persawahan menuju mobil yang ditinggalkannya sejak tadi pagi. Mentari sore mengiringi perjalanan pulang mereka. Mereka telah mendapatkan hikmah dari perjalanannya.
Sabtu, 02 Juli 2011
Sabtu, 02 Juli 2011
Pohon Membuat Kita Kaya
22.21
Achmad Siddik Thoha
No comments
0 komentar:
Posting Komentar