Apa Kabar Sahabat POHON INSPIRASI

Blog Berbagi Cinta dan Inspirasi untuk Alam
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Minggu, 26 Juni 2011

Minggu, 26 Juni 2011

Menarik Simpati Seperti Bunga

Menarik Simpati Seperti Bunga
Oleh Achmad Siddik Thoha

Pagi yang sejuk di sebuah taman, berbagai bunga sedang beranjak dari tidurnya. Beraneka jenis dan warna bunga tumbuh subur di taman itu. Setiap pagi banyak orang mampir untuk sekedar menikmati keindahan warna dan harum wangi bunga-bunga itu.

Serumpun bunga berwarna ungu pagi itu tidak membuka kelopaknya lebar-lebar. Dia seolah menyembunyikan diri tidak ingin dilihat, dicium dan disentuh siapapun.
Bunga merah memberanikan diri bertanya :

“Bunga Ungu, mengapa kamu menyembunyikan kelopak bungamu yang indah dan wangi itu?”
“Keindahan ini harus kunikmati sendiri. Aku tak ingin kumbang, lebah, kupu-kupu dan manusia mengambil apapun diriku.”
“Lalu bagaimana kamu bisa melakukan pembuahan dan menghasilkan bunga baru?” tanya bunga merah lagi.
“Aku bisa melakukukannya sendiri,” jawab bunga ungu sambil menutup rapat kelopak bunganya. Ia seprtinya tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan bunga merah.

Seminggu berlalu. Setiap pagi di taman itu, bunga-bunga mekar dan menebarkan pesona serta wangi. Kumbang, lebah, kupu-kupu dan manusia begitu antusias datang dan menikmati keindahan mereka. Namun tidak bagi bunga ungu. Tak ada lagi bunga segar dan wangi dari tubuh tumbuhan itu. Tak ada bunga baru. Yang ada hanya daun dan cabang yang tidak menarik. Tak ada kumbang, lebah, kupu-kupu apalagi manusia yang menengoknya.

Sore itu, seorang lelaki perawat taman mencabut tanaman berbunga ungu yang tidak bisa berbunga lagi. Dia mengganti dengan tanaman lain yang berbunga mekar.

***
Sahabat, seperti bunga yang membutuhkan lebah untuk melakukan pembuahan, ia menyediakan dirinya untuk dinikmati keindahan warna dan manisnya nectar (cairan) pada dirinya. Ia sangat tahu kebutuhan lebah. Ia memberikan apa yang makhluk lain butuhkan. Ketulusan bunga menyediakan kebutuhan makhluk lainlah yang membuat ia sangat dicintai oleh banyak makhluk. Sebaliknya keengganan bunga untuk menyediakan kebutuhan yang lain akan membuatnya dijauhi dan tidak mendapat tempat di manapun.

Sahabat, penghargaan dan penghormatan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Orang yang menyediakan kebutuhan orang lain pasti akan mendapat simpati. Apalagi kebutuhan itu adalah penghargaan dan penghormatan.

Mustahil kita akan dicintai, mendapat simpati dan dihargai orang lain tanpa terlebih dahulu memberikan penghargaan pada mereka. Orang lain akan menempatkan diri termasuk menghargai kita sesuai apa yang kita berikan padanya. Kita memberi senyum orang lain akan membalasnya dengan senyum. Kita memberikan penghormatan, mereka akan hormat pada kita.

Sahabat, berikan kebutuhan sahabat kita walaupun hanya sebuah senyuman tulus.

6 komentar:

eka bobby febrianto mengatakan...

Super sekali.. Nice.. Like this

Anonim mengatakan...

menginspirasi, luar biasa..

dave mengatakan...

mantap..

Anonim mengatakan...

subhanallah

kartika sari mengatakan...

.......Sahabat, seperti bunga yang membutuhkan lebah untuk melakukan pembuahan, ia menyediakan dirinya untuk dinikmati keindahan warna dan manisnya nectar (cairan) pada dirinya. Ia sangat tahu kebutuhan lebah. Ia memberikan apa yang makhluk lain butuhkan. Ketulusan bunga menyediakan kebutuhan makhluk lainlah yang membuat ia sangat dicintai oleh banyak makhluk...... SY SUKA BAGIAN INI. hanya saja...... jika itu manusia...ia harus selektif kepada siapa akan diberikan. karena jika tidak tepat justru akan mambahayakan. maaf....

bintistaiba mengatakan...

betul sekali...walaupun hanya sebuah apresiasi yang menyenangkan, ....

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates